Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan: Dawet Nawi

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan: Dawet Nawi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Perburuan seru dilakukan untuk mencari seorang wanita penjual dawet. Ia mengaku menjual dawet di depan pintu 3 Stadion Kanjuruhan Malang. Padahal tidak pernah ada kios dawet di situ.

Wartawan terus mencari tahu siapa wanita itu: salah satunya Ulul Azmi, wartawan Tugumalang.id. Tidak bisa menemukan. Ulul melihat hanya ada toko mebel dan warung kopi di depan pintu 3.

Ulul ngobrol dengan penjaga toko mebel. Sudah tahunan di situ. Tidak pernah melihat ada kios dawet di dekatnya. Kalaupun ada penjual dawet, ia adalah laki-laki. Itu pun dawet pikulan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kapolda Jatim: Madura Minahasa

Ulul, alumnus prodi jurnalistik Universitas Muhammadiyah Malang. Ia sudah dua tahun menjadi wartawan Tugumalang.id. Sebelum itu ia wartawan Tribun di Bali. Ulul kini lagi menanti kelahiran anak pertamanya.

Ulul malam 1 Oktober 2022 itu nonton Arema FC VS Persebaya Surabaya. Malam itu ia berada di antara tugas jurnalistik dan kemanusiaan. Ia ikut menggotong banyak korban. Ia tidak tidur sampai pagi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan: Horeeee FIFA

Besok malamnya ia buka-buka medsos. Ia temukan, di TikTok, audio yang beredar viral: suara Si wanita penjual dawet. Audio itu jadi bahasan utama di medsos.

Keesokan harinya Ulul kembali ke Kanjuruhan. Ia mau ke warung kopi di depan pintu 3. Tidak jadi. Ia lihat banyak orang mirip intelijen di situ. Ulul pilih ke toko mebel tadi. Ngobrol di situ.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha: JohnAnglo Bro

Di audio tersebut si penjual dawet begitu hidupnya dalam bercerita. Nama polisi harum di situ. Nama suporter buruk sekali: pemabuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya