Catatan Dahlan Iskan soal Korban Bom Bali: Khusnul Nusakambangan

Catatan Dahlan Iskan soal Korban Bom Bali: Khusnul Nusakambangan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Mungkin baru Khusnul Chotimah korban parah bom teror menemui para terorisnya: Amrozi, Muklas, Ali Imron. Khusnul berangkat ke Nusakambangan. Ke Lamongan. Ke Jakarta.

Dari Sidoarjo Khusnul ke Cilacap. Naik sepeda motor. Bonek asli. Itu November 2008. Enam tahun setelah bom Bali. Lalu menyeberang laut ke pulau penjara itu.

"Ongkos penyeberangan, waktu itu, baru Rp 10.000," ujar Khusnul.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Korban Bom Bali: Khusnul Bomiyah

Secara fisik, Khusnul sudah kuat. Luka bakar 60 persen akibat bom Bali sudah tinggal bekasnya. Lebih kuat lagi tekadnya untuk ''balas dendam'' kepada para teroris.

Operasi berkali-kali atas wajah, badan, dan kakinya relatif berhasil. Skar bekas operasi itu kian samar. Tapi sumber penghidupannya yang masih belum jelas.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal PM Inggris Rishi Sunak: Fracking Sunak

Saat ke Nusakambangan itu mereka berbekal uang Rp 150.000: untuk bensin, makan, dan penyeberangan. Kalau malam mereka tidur di masjid.

Khusnul sempat kecewa. Tiba di penjara Nusakambangan Khusnul ditolak petugas. Napi hukuman mati tidak boleh ditemui siapa pun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Petani Jayawijaya: Bawang Yawuyoko

Khusnul lantas menceritakan susah payahnyi perjalanan naik sepeda motor ke Nusakambangan. Dia juga menceritakan maksudnyi untuk hanya bisa melihat Muklas dan Amrozi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya