Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha Kertas: Kertas Mati

Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha Kertas: Kertas Mati - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Saya kehilangan satu teman lagi: pengusaha kertas. Winarko Sulistyo. Ia punya kakak yang juga  punya pabrik kertas.

Si kakak punya pabrik di Surabaya: PT Surya Kertas. Si adik punya pabrik kertas di timur Jakarta: PT Fajar Surya Wisesa.

Winarko Sulistyo, si adik, meninggal tiga hari lalu. Di Singapura. Dikremasi di sana. Saya mau kirim bunga pun tidak bisa. Tidak dibuka rumah duka di rumahnya di Menteng Jakarta.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Politik di Amerika Serikat: Tengah Periode

Si kakak, Tirto Sulistyo, sudah lebih dulu meninggal dunia: 2014. Teman-teman almarhum tahu kakak-adik itu bersaing keras.

Dalam keluarga. Juga dalam bisnis. Tidak ada yang mau kalah. Juga tidak mau bicara. Tapi hasilnya bagus. Dua-duanya maju.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Berpacu Waktu

Kalau pabrik si adik tambah mesin, si kakak juga beli mesin baru. Mesin baru pabrik kertas selalu lebih besar dan lebih modern. Adu cepat, karena kecepatan mesin menentukan kapasitas.

Kian modern, kecepatan mesin kian tinggi. Mereka juga adu lebar: kian lebar ukuran mesin pembuat kertas, kian tinggi kapasitas. Dulu, lebar mesin kertas itu hanya sekitar 1,5 meter.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Toilet Muda

Sekarang sudah ada mesin pembuat kertas dengan lebar 11 meter. Kertas yang lebar itu lantas dipotong-potong di mesin potong sesuai dengan permintaan pasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya