Catatan Dahlan Iskan soal Muktamar Muhammadiyah: Kumpulan Pengabdi

Catatan Dahlan Iskan soal Muktamar Muhammadiyah: Kumpulan Pengabdi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Sistem Pemilu di Muhammadiyah semakin teruji –baiknya. Kemarin sore Muktamar Muhammadiyah ke 48 itu pun bisa berakhir seperti biasanya: sangat damai. Tidak ada kubu-kubuan.

Tidak ada tim sukses. Tidak ada kampanye terselubung. Dan yang jelas: tidak ada serangan fajar. Politik uang sama sekali tak tercium.

Yang terpilih menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun Anda sudah tahu: Prof Dr Haedar Nashir. Sosok lama yang terpilih kembali. Untuk periode kedua.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Xi Jinping dan Justin Trudeau: Buntut Buntut

Saya merenungkannya: mungkinkah sistem Pemilu Muhammadiyah ini diadopsi untuk pilpres tingkat negara Indonesia. Kita tahu pemilu dan pilpres kita itu terlalu berdarah-darah. Terlalu mahal.

Terlalu memecah belah masyarakat. Kita memang bangga pada sistem demokrasi Amerika tapi kita tidak siap menirunya apa adanya. Saya dikirimi foto dari Solo, tempat Muktamar Muhammadiyah itu berlangsung.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal G20: Wah Wah

Sidang plenonya dilakukan di auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sahabat Disway itu menyebut inilah auditorium terbesar, termegah, dan terbaik di seluruh Jawa Tengah.

Di situlah peserta muktamar terpusat. Di luarnya puluhan ribu warga Muhammadiyah menyaksikannnya: lewat pikiran masing-masing. Mereka datang dari berbagai wilayah dengan status khusus: penggembira.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pelopor Mi Sagu: Jenny Mei

Mereka bukan utusan. Mereka bukan peserta. Mereka bukan pendukung salah satu calon ketua. Mereka tidak punya hak suara. Mereka tidak punya hak bicara. Mereka hanya punya hak untuk bergembira.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya