GenPI.co 
GenPI.co - Wakil Menteri LHK Alue Dohong menjelaskan Paviliun Indonesia menunjukkan sikap pemerintah dalam negosiasi global.
"Paviliun Indonesia menyajikan berbagai pembelajaran dari lapangan dan berbagai pemangku kepentingan," kata Alue saat menutup Paviliun Indonesia dalam konferensi PBB Perubahan Iklim atau COP27 UNFCCC Sharm El Sheikh, Mesir, Kamis (17/11).
Paviliun Indonesia tidak hanya dilakukan secara faktual, tetapi juga ditransmisikan secara virtual untuk menyebarkan informasi secara global.
BACA JUGA: Atasi Sampah Plastik di Lautan, KLHK Gencarkan Akselerasi Ekonomi Sirkular
Alue menjelaskan terjadi sharing informasi, pandangan, dan pemikiran yang konstruktif dan integrative selama gelaran Paviliun Indonesia.
Berbagai sharing itu berkaitan dengan program pengendalian perubahan iklim oleh Indonesia dan pihak lain.
BACA JUGA: KLHK Gelar Festival Iklim 2022, Ayo Ikut, Acaranya Seru
"Kami telah menyuarakan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional sebagai wujud nyata dari bersama-sama memimpin aksi iklim untuk mencegah kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius," ujarnya.
Selain FoLU NET SINK 2030, Paviliun Indonesia juga membahas berbagai aspek, termasuk implementasi NDC menuju Net Zero Emission 2060.
BACA JUGA: KLHK Tangkap Pelaku Perusakan Kawasan Konservasi Giam Siak Kecil Riau
Pembahasan lainnya ialah soal pembiayaan iklim untuk pembangunan berkelanjutan, peluang dan tantangan perubahan iklim dan ekosistem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
