Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli

Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Saya ke rumah Fadillah Munajat di Cianjur. Rabu petang kemarin. Ia bukan korban gempa bumi yang paling menderita. Ia wartawan kami, Radar Cianjur. Ia tokoh di kampungnya itu: Cibeleng Hilir.

Fadillah juga bukan yang paling parah di antara 6 wartawan kami yang rumahnya jadi korban gempa. Gempa tidak pilih-pilih. Saya yang pilih-kasih. Hari sudah gelap. Hujan kian deras. Rumah Fadillah masih 20 menit dari kota Cianjur.

Ke arah barat daya. Yang lain lebih jauh lagi. Perjalanan saya dari Subang ke Cianjur ternyata lebih lama dari perkiraan. Saya pilih lewat Ciater, Tangkuban Perahu, Lembang, dan Padalarang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Harus mampir makan siang pula di Asstro, Assep Stroberi. Dulu tidak ada rumah makan ini. Saya kagum melihat keindahannya: besarnya, tata ruangnya, desain bangunannya dan lingkungan sekitarnya.

Semua sudut dibuat Instagramable. Ada kebun teh bersusun-susun. Ada gunung Tangkuban Perahu di belakangnya. Fadil tinggal di tenda. Bersama istri dan dua anaknya. Tapi saya ingin ke rumahnya dulu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Tuhan Uang

Ingin lihat tingkat kerusakannya. Benteng belakang rumah itu retak menganga. Tangga ke lantai dua itu seperti terpisah dari benteng itu –orang Sunda menyebut tembok dengan benteng.

Harapan Fadil –dan harapan korban gempa setingkat Fadil– adalah kedatangan tenaga ahli. Mungkin mahasiswa tingkat akhir teknik sipil dan pembimbingnya. Yang mau jadi relawan pemeriksa tingkat keamanan rumah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Juara Kopi

Orang seperti Fadil akan ikut saja kata ahli bangunan itu. Kalau mereka menilai masih aman untuk ditinggali Fadil akan pulang. Ia akan meninggalkan tenda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya