IMM: Usut Tuntas Meninggalnya Mahasiswa di Kendari

IMM: Usut Tuntas Meninggalnya Mahasiswa di Kendari - GenPI.co
Mahasiswa berjalan menuju gedung DPRD Sulawesi Tenggara untuk melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Antara

GenPI.co - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Najih Prastiyo, meminta kepolisian mengusut tuntas insiden yang menewaskan Immawan Randi setelah tertembak peluru tajam saat unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara di Kendari.

"Kami, IMM se-Indonesia menyatakan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya salah satu kader IMM yang tertembak peluru tajam ketika melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).

Dia mengatakan meninggalnya Randi sebagai kader terbaik adalah kehilangan yang besar bagi IMM. Randi terkena tembakan peluru tajam di dada sebelah kanan saat bentrokan pecah antara mahasiswa dan pihak pengamanan.

BACA JUGABentrok dengan Aparat, Satu Mahasiswa Meninggal di Kendari

Menurut Najih, peristiwa itu bukti tindakan represif dilakukan oleh pihak keamanan terhadap mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya.

Untuk itu, dia mempertanyakan prosedur pengamanan aksi yang kemudian sampai menodongkan senjata dan terjadi penembakan hingga korban meregang nyawa. Menurut dia, tidak dibenarkan prosedur pengamanan aksi sampai dengan terjadi penembakan peluru tajam.

“Secara pribadi saya mengecam atas terjadinya peristiwa ini. Bagaimana bisa dibenarkan prosedur pengamanan unjuk rasa dengan memakai senjata lengkap dengan peluru tajam. Ini mau mengamankan aksi atau mau perang kepada mahasiswa," kata dia.

Atas kasus itu, Najih menuntut Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk mencopot Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara yang gagal dan lalai dalam memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya