Asih Widyastuti selaku Kepala Museum Ranggawarsita Jateng mengatakan, pameran keliling kali ini mengambil “Museum untuk Peradaban Bangsa”.
“Tujuan pameran keliling ini adalah menarik minat wisatawan dalam hal kunjungan museum dan juga mendekatkan musem ke masyarakat sebagai rumah peradaban. Pameran ini juga harapannya bisa menumbuhkan cinta budaya dan juga kepedulian sejarah lewat museum,” ucapnya.
Asih menambahkan, terpilihnya Wonosobo sebagai salah satu kota tujuan adalah agar bisa memberi dampak positif untuk masyarakat, terlebih minat untuk mengunjungi museum.
Dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, pameran ini bekerja sama dengan tujuh museum lain. Di antaranya adalah Museum Keris Nusantara, Museum Sekolah Slawi, Museum Penerangan KOMINFO, Museum BPK RI, Museum Radyapustaka Surakarta, Museum Mandiri, dan Wonosobo Heritage.
“Diramaikan dengan banyak kegiatan seperti diskusi-diskusi, seni tari, dan juga festival band. Ada juga lomba-lomba. Target jumlah pengunjung sebanyak 5.000 orang dari pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat umum,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo yang hadir membuka accara. Andang menyampaikan bahwa museum juga harus dipandang sebagai destinasi wisata.
“Edukasi masyarakat tentang identitas dan hasil budaya manusia untuk mempertegas jati diri bangsa bisa kita dapatkan di pemeran ini. Museum harus dipandang sebagai destinasi wisata yang lengkap dengan sejarah dan juga edukasi,” ungkap Andang.
Koleksi dari seluruh museum didukung dengan banyaknya publikasi. Juga ketersediaan para pemandu museum sehingga para pengunjung bisa leluasa bertanya tentang konten pameran.
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News