60 Juta Anak di Indonesia Perokok Pasif 

60 Juta Anak di Indonesia Perokok Pasif  - GenPI.co
Ilustrasi perokok. Foto: JPNN

GenPI.co - Jumlah anak perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga ini harus menjadi perhatian serius banyak pihak jika ingin menikmati bonus demografi.

"Pada 2018 berdasarkan hasil riset kesehatan dasar jumlah anak perokok menjadi 9,1 persen dari total perokok di Tanah Air," kata Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari di Padang, Sabtu (28/9).

Menurut dia salah satu program kerja pemerintah adalah menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan rokok mengandung zat aditif yang mempengaruhi otak bagian depan.

BACA JUGACukai Rokok Naik 23 Persen, YLKI: PMK-nya Mana?

"Otak bagian depan itu belum berkembang sempurna sampai usia 20 tahun, kalau anak merokok maka mempengaruhi otak bagian depan tersebut sehingga menimbulkan gangguan kognitif dan kemampuan mengambil keputusan," kata dia.

Oleh sebab itu jika anak merokok maka masa pertumbuhannya diganggu oleh nikotin dan bagaimana akan lahir sumber daya manusia yang unggul kalau kemampuan kognitif anak terganggu.

Tidak hanya perokok aktif, ia menyebutkan saat ini terdapat 60 juta anak yang menjadi perokok pasif dengan bahaya yang juga sama dengan perokok aktif.

"Anak-anak tidak berdaya karena bapaknya, pamannya dan keluarganya merokok di sekitar mereka sementara asap tersebut cukup berbahaya," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya