"Saya membuat cetakanya ditempahkan di tukang las. Tukang las itu meniru video yang ada di YouTube. Harganya 750.000 rupiah," Muslim menjelaskan.
Adapun kendala yang kini dihadapi Muslim. Ia khawatir bahan limbah plastik tak tertampung lagi, karena proses produksi dengan cara manual yang dianggapnya lambat.
"Kendalanya kini kami masih membuat dengan cara manual. Kami berharap pihak pemerintah atau Lembaga terkait bisa membantu membuatkan mesin agar hasilnya bisa lebih banyak," imbuh Muslim.
Muslim berharap desa wisata okura bisa menjadi kampung percontohan yang bebas dari sampah plastik. "Untuk mewujudkan hal ini tentunya dibutuhkan keterlibatan masyarakat dan aparat desa," pungkas Muslim.
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News