GenPI.co 
Kendaraan umum saat ini banyak peminatnya. Tak sedikit turis atau traveller memilih angkutan darat seperti bus, taksi, metro mini, bajaj dan kendaraan bermotor lainnya sebagai alat transportasi dari satu destinasi ke destinasi lainnya. Selain murah dan hemat, tidak sulit pula mendapatkannya.
Pemanfaatan kendaraan umum berjalan beriringan dengan kelayakan dan keamanannya. Demikian pula, keterampilan pengemudi dalam mengendalikan kendaraannya menjadi salah satu pilar utama dalam keselamatan berkendara. Dengan demikian, kejadian fatal seperti kecelakaan bus Sukabumi belum lama ini tak perlu sampai terjadi.
Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengemudi harus mengutamakan safety driving dan kondisi tubuh yang prima saat akan mengemudi. Semua itu untuk meminimalisir risiko di jalan.
Baca juga: Ingin Berwisata Menggunakan Kendaraan Umum? Baca ini Dulu
“Supir perlu istirahat yang cukup. Biasanya bus pariwisata dengan perjalanan yang jauh seperti Jakarta ke Lombok, supir yang ikut itu ada 4. Mereka bisa bergantian mengemudi. Selain itu, peraturan lalu lintas harus mereka pahami dan patuhi,” ujar Jusri kepada GenPI.co, Rabu (12/9)
Jusri melanjutkanm kecelakaan hampir 90% disebabkan oleh pengemudi. Sementara 10% sisanya karena faktor kondisi kendaraan dan lingkungan seperti keadaan jalan raya dan bencana. Dengan begitu, driver harus lebih memahami perjalanan yang akan mereka tempuh.
Selain mencari tahu rute yang aman, sebelum para wisatawan masuk ke dalam kendaraan, driver juga wajib melakukan persiapanuntuk memastikan bahwa transportasi tersebut layak untuk jalan.
“Sebagai contoh, kondisi rem harus pakem, lampu penerangan dan ekstrior berfungsi dengan baik, kopling tidak selip, ban dalam keadaan tidak tipis dan sebagainya. Apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai, segera lakukan perawatan berkala atau perbaikan,” imbuh kata pria kepala enam tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
