GenPI.co 
Dikisahkan, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaasn RI pada 17 Agustus Tahun 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar rapat gedung Tyuuoo Sangi-In atau yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.
Agenda sidang adalah mengesahkan UUD 1945 dan menetapkan presiden dan wapres.
Penetapan Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wapres pun berlangsung secara aklamasi cepat. Adalah salah satu anggota PPKI bernama Otto Iskandar Dinata yang mengusulkan hal itu. Semua anggota lainnya menerima keputusan itu dengan bulat.
"Dengan ini saya dipilih oleh tuan-tuan sekalian dengan suara bulat menjadi Presiden Republik Indonesia,” sambut Soekarno atas keputusan PPKI itu.
Setelah semua hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya, negara baru itu pun resmi memiliki presiden dan wakilnya.
BACA JUGA: Mau Ganggu Pelantikan Presiden? Siap-siap Hadapi 30 Pemburu ini
Saat Soekarno dan Hatta terpilih menjadi Presiden dan Wapres, belum ada lembaga tinggi negara seperti parlemen dan lainnya. Karena itu, dalam bekerja keduanya dibantu oleh sebuah lembaga bernama Komite nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Selang sebulan setelah itu, pekerjaan Presiden dibantu oleh kabinet Syahrir I. Uniknya, kabinet ini tidak bertanggung jawab kepada Presiden melainkan kepada KNIP.
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
