
Hasil diagnosa tersebut penting untuk meningkatkan edukasi dan penerimaan lingkungan, khususnya orang tua dan sistem pendukung penyandang autisme, agar dapat memahami kebutuhan mereka dan memberikan dukungan yang tepat.
Anastasia menambahkan, dukungan lainnya adalah menghindari kata 'autis' sebagai penamaan atau bahan bercanda, karena hal tersebut dapat menyakiti hati pengidap autisme dan pendampingnya.
Sebagai alternatif, gunakan istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau Autism Spectrum Disorder (ASD) untuk menyebutkan keadaan mereka.
BACA JUGA: Gandeng SMKN 8 Bandung, Yayasan WINGS Peduli Wujudkan SDM Siap Kerja
Sheila Kansil selaku perwakilan Yayasan WINGS Peduli yang hadir mengatakan bahwa kesadaran masyarakat, edukasi, dan dukungan komunitas menjadi kunci untuk meningkatkan akses informasi, fasilitas, serta dukungan bagi ASD.
“Anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari hidup, bisa jadi keluarga, teman, atau tetangga. Harapan kami, Walk for Autism Jakarta 2024 ini dapat menggalang perhatian semua pihak untuk mau memahami dan mengakomodasi kebutuhan mereka, di berbagai sektor yang mereka geluti," ucap Sheila dari rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (1/8).
BACA JUGA: Gandeng Lindungi Hutan, Yayasan WINGS Peduli Lakukan Aksi Mulia
"Sehingga, kita semua dapat mendampingi, memenuhi kebutuhan, serta mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk mereka," imbuhnya.
Pada kolaborasi ini, Yayasan WINGS Peduli menyumbangkan sejumlah dana untuk mendukung berjalannya kegiatan Walk for Autism Jakarta 2024.
BACA JUGA: Langkah Berkelas WINGS Peduli untuk Mengurangi Sampah Plastik
Chyntia Iswantoro selaku Project Director Walk for Autism Jakarta 2024 menyampaikan bahwa dukungan Yayasan WINGS Peduli dalam kegiatan ini telah membantu pihaknya untuk mengajak masyarakat ikut serta mengulurkan tangan dan berjalan bersama teman-teman ASD melalui rangkaian kegiatan Walk for Autism.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News