GenPI.co - Kemacetan parah di kawasan wisata Puncak Bogor terjadi karena kapasitas kendaraan yang yang berlebih saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad pada Minggu (15/9).
Akibatnya, wisata di Puncak Bogor tak bisa menampung banyaknya kendaraan pengunjung yang datang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak Bogor murni karena kapasitas berlebih.
BACA JUGA: Innalillahi! Diduga Kelelahan saat Berlibur, Wisatawan Meninggal di Puncak Bogor
"Kemacetan di Bogor, murni karena over kapasitas, pengaturan lalu lintas yang dilakukan tiap masa liburan belum berjalan efektif karena pergerakan sudah macet, saling mengunci," kata dia, dikutip Selasa (17/9).
Herman menjelaskan akses jalan alternatif menuju kawasan Puncak Bogor cukup kecil dilewati kendaraan sehingga menambah sulit petugas dalam menerapkan sistem buka tutup jalan.
BACA JUGA: Dukung Penataan Kawasan Puncak, Dedi Mulyadi: Investasi Tak Boleh Ganggu Konservasi
"Banyaknya jalan alternatif menuju atau dari puncak juga menyulitkan pengaturan tutup buka lalu lintas, khususnya mengatur pergerakan roda dua," ungkap dia.
Di sisi lain, transportasi di kawasan puncak menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), sedangkan Provinsi Jawa Barat bersifat membantu.
BACA JUGA: DPRD Bogor Desak Pemerintah Evaluasi Lalu Lintas di Puncak Seusai 1 Wisatawan Meninggal
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Koswara membeberkan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak Bogor hanya dapat dilakukan dengan buka tutup.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News