"Sebenarnya beliau minta lima mahasiswa lagi. Saya belum punya calon yang bisa dikirim ke sana," ujar Prof Hermawan. Ia tidak mau asal kirim. Ia juga harus menjaga reputasi agar kepercayaan tidak luntur.
Hermawan sendiri pandai mengajar. Saya sudah beberapa kali bertemu tapi baru hari itu mengikuti kuliahnya: di forum Majelis Wali Amanat PTNBH di Aceh Jumat lalu.
Halaman pertama presentasi Hermawan berisi lima baris panjang. Kalimat itu tidak bisa dibaca. Tidak ada hurufnya. Terbentuk dari angka semua. Tanpa jarak spasi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Hari Gosip
Untuk bisa ”membaca” kalimat itu diperlukan waktu 200.000 tahun. Dulu. Kini, dengan quantum komputing hanya perlu waktu empat menit.
Kuncinya di riset.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Gajah RK
Kualitas riset.
Iklim riset.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Fufu Papa
Iklim itu harus diciptakan. Salah satunya lewat networking seperti yang ia lakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News