
GenPI.co - Akademisi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Muhammad Abdullah Darraz menjelaskan bahwa pemuda Indonesia harus mampu menjadi pihak yang mengobarkan semangat nasionalisme.
Pada era sekarang ini, Darraz berharap agar generasi muda Indonesia dapat menjadi pionir dalam melawan ujaran kebencian dan diskriminasi.
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan dengan proaktif membangun komunikasi terhadap kelompok masyarakat yang rentan mendapatkan perlakuan intoleransi. Dengan demikian, kesetaraan hak sebagai sesama warga negara Indonesia bisa terjamin.
BACA JUGA: Hari Santri Nasional 2024 Momentum Santri Proaktif Lawan Intoleransi
“Penting bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk membangun gerakan sosial yang bertujuan melawan intoleransi dan mempromosikan toleransi,” kata Darraz, Kamis (31/10).
Darraz mencontohkan generasi muda bisa menggunakan media sosial dan berbagai platform.
BACA JUGA: Ketum ADDAI: Dakwah Keagamaan Harus Memuat Narasi Toleransi
“Mereka dapat menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi dan mengajak orang lain untuk bergabung,” ujar Darraz.
Menurutnya, Sumpah Pemuda mengajarkan bangsa Indonesia untuk benar-benar bersungguh-sungguh dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terorisme, radikalisme, fragmentasi dan konflik horizontal.
BACA JUGA: Tantangan Pancasila: Menghadapi Intoleransi dengan Berbagai Wajah di Indonesia
“Ketika menghadapi perhelatan kontestasi politik yang cenderung menciptakan fragmentasi sosial di tengah masyarakat, pesan Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menghadapi tantangan tersebut,” jelas Darraz.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News