Fenomena Udara Kabur Selimuti Labuan Bajo, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena Udara Kabur Selimuti Labuan Bajo, Ini Penjelasan BMKG - GenPI.co
Suasana perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: ANTARA/Gecio Viana)

GenPI.co - Fenomena udara kabur terjadi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari terakhir.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo BMKG Maria Seran mengatakan fenomena udara kabur (Haze) mengakibatkan udara di Labuan Bajo terlihat kabur.

"Bukan kabut, tapi fenomena udara kabur (haze)," kata dia, dikutip Sabtu (30/11).

BACA JUGA:  Gelombang Laut di Perairan Bali Setinggi 2,5 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Maria menjelaskan fenomena udara kabur ini terjadi di seluruh Pulau Flores, Sumba, dan hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Bali.

Dia membeberkan haze adalah kekaburan udara yang disebabkan oleh partikel-partikel kecil yang mengaburkan pandangan dan mengurangi kejernihan langit.

BACA JUGA:  Asyik! Ada Penerbangan Langsung Kuala Lumpur - Labuan Bajo, Ini Jadwalnya

Menurut dia, fenomena ini kerap terjadi karena akumulasi debu, asap, atau uap air di atmosfer yang menghalangi cahaya.

Selain itu, haze ini bisa terjadi karena kombinasi berbagai faktor, seperti polusi udara, kebakaran hutan, dan debu vulkanik dari erupsi gunung berapi.

BACA JUGA:  Bandara Komodo Labuan Bajo Jadi Bandara Internasional, Target 1 Juta Penumpang

"Selain itu kondisi cuaca seperti lapisan inversi di mana udara dingin terperangkap di bawah lapisan udara hangat, dapat menghalangi pergerakan vertikal polutan, ini menyebabkan akumulasi partikel di dekat permukaan dan meningkatkan kejadian Haze," papar dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya