GenPI.co - Peningkatan curah hujan ekstrem berpotensi terjadi saat mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi ini adalah dampak terburuk dari masuknya seruak dingin dari dataran tinggi Siberia.
"Saat (seruak dingin) landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, Banten, DKI, ini peristiwanya mirip kalau skenario terburuk, doa kami Insyaallah tidak akan buruk, meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem," kata dia, Rabu (4/12).
BACA JUGA: Ketebalan Es di Pegunungan Jayawijaya Sisa 4 Meter, BMKG Sebut Bukti Nyata Perubahan Iklim
Dwikorita menjelaskan BMKG memprediksi dampak masuknya seruak dingin itu ke Indonesia terjadi peningkatan curah hujan dan kecepatan angin pada 20–29 Desember 2024.
"Diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia, diprediksi landingnya kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember," papar dia.
BACA JUGA: BMKG Ungkap Penyebab Sumba Timur Jadi Satu-Satunya Daerah yang Tak Diguyur Hujan Selama 43 Hari
Selain itu, fenomena ini juga bisa memicu terjadinya banjir di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.
Dia membeberkan seruak dingin adalah fenomena cuaca yang terjadi saat tekanan atmosfer naik lebih tinggi daripada kenaikan akibat gerakan antisiklon atau lembangan di sekitarnya.
BACA JUGA: NTB Masuk Puncak Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada Bencana Hidrometerologi
Menurut dia, seruak dingin bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News