
GenPI.co - Guru Besar UIN Alauddin Makassar Profesor Muammar Bakry mengatakan Nuzululqur’an harus dihayati dengan baik selama Ramadan 2025.
“Hikmah Nuzululqur’an tidak lagi melihat sekat waktu dan tempat, tetapi turunnya Al Qur’an ditunjukkan dengan esensinya yang segera kita amalkan dengan sebaik-baiknya,” terang Muammar Bakry, Rabu (19/3).
Muammar Bakry menilai kepiawaian secara ritual dalam beragama akan meningkatkan kesalehan seorang individu dalam perilaku sosialnya.
BACA JUGA: Ramadan Kian Syahdu dengan Menjelajahi 3 Masjid Ikonik di Jakarta
Akan tetapi, masih banyak orang atau kelompok yang mengaku paling beragama justru sering membuat kegaduhan di masyarakat dengan memaksakan versi kebenarannya.
“Seharusnya ritual ibadah yang dilakukan dengan baik dan memahami hakikat dari ibadah tersebut pasti akan berdampak secara sosial,” kata Muammar Bakry.
BACA JUGA: Indosat Prediksi Lonjakan Trafik Data 14,6% saat Ramadan, Ini Antisipasinya
Menurut Muammar Bakry, orang yang beribadah dengan baik tidak akan menampilkan sikap egois.
“Itu berarti tidak ada pengaruh dan dampak positif dari ibadah tersebut,” tambah Muammar Bakry.
BACA JUGA: Berkah Ramadan, 100 Ojol Perempuan Dapat Asuransi Gratis dari Prudential Syariah
Muammar Bakry pun menyebut ibadah, seperti haji dan zakat, harus dilihat dari aspek sosial yang bisa dihasilkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News