
Bapak bilang, hati-hati ya, Nduk. Sing sabar, sing semangat. Doa bapak selalu untuk kamu. Dan aku tahu, itu cukup. Itu sudah lebih dari cukup.
Hari keberangkatan pun tiba. Dengan koper dan harapan, aku melangkah ke bandara. Berat rasanya meninggalkan tanah tempat aku dibesarkan, tapi aku membawa pesan dan doa dari kampungku. Dari Muncar. Dari keluarga yang selalu jadi rumah, tak peduli seberapa jauh aku pergi.
Sekarang aku ada di Tiongkok. Negeri asing yang dulunya hanya bisa kulihat lewat layar dan mimpi. Aku masih belajar banyak hal. Bahasa, budaya, sistem baru. Semuanya masih proses. Tapi aku tidak takut. Karena aku sudah pernah berdiri di titik paling bawah dan tetap bisa bertahan. Jadi aku tahu, aku bisa.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Olimpiade Ijazah
Sekarang aku ada di Tiongkok. Belajar. Berjuang. Menata masa depan. Tak semua hari mudah, tapi aku percaya Tuhan sedang menunjukkan jalanku. Jalur penuh luka, tapi penuh makna.(*)
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Umuk Ijazah
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News