Catatan Dahlan Iskan: Dewa Umat

Catatan Dahlan Iskan: Dewa Umat - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Dewa di kelenteng Tuban "dikalahkan" oleh mereka yang menyembahnya. Maka yang lebih terkenal dari kelenteng Tuban kini bukan lagi dewanya melainkan pertikaian antar tokoh pengurusnya.

Pernah, salah satu pihak di kelenteng itu marah: pintu gerbang kelenteng pun mereka gembok.

Pihak satunya juga marah: mereka juga menggembok kelenteng. Gemboknya lebih besar. Maka gerbang kelenteng itu tidak bisa dibuka oleh pihak siapa pun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Danantara Group

Sampailah tokoh-tokoh kelenteng Surabaya diminta turun tangan. Dua pihak yang bertikai akhirnya setuju: minta tiga tokoh besar Surabaya mengambil alih sementara kelenteng itu: Wei Fan, Alim Markus, dan Soedomo Mergonoto.

Soedomolah yang diminta jadi ketua sementara. Anda sudah tahu siapa Soedomo: pemilik kerajaan bisnis kopi Kapal Api.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kebun Agrinas

Kelenteng pun dibuka kembali. Untuk mengurusnya sehari-hari Soedomo menempatkan orangnya di sana: urus keuangan dan manajemen.

Maka setidaknya dua tahun terakhir keadaan tenang kembali.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gelap Terang

Waktu saya ke kelenteng itu tahun lalu terlihat begitu banyak yang sembahyang di situ. Lilin-lilin sebesar drum menyala tak kunjung padam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya