Bahaya yang mengancam nggak hanya akar pohon. selama di dalam tanah bisa saja ular atau biawak menggali dan memakannya. Bahkan manusia pemburu telur turut mengincar sarang Maleo.
Saat mencapai permukaan tanah, bukan berarti udah aman. Predator lainnya siap menerkam si Maleo kecil. Anak Maleo adalah santapan favorit bagi elang dan hewan predator lainnya.
Tapi Tuhan maha adil, guys. Sesaat keluar dari dalam tanah, anak Maleo sudah kuat dan bisa terbang. Keren kan?
Tanpa melewati proses asuh, Maleo ini menjalani kehidupannya sendirian hingga menemukan pasangannya saat sudah dewasa. Pasangan Maleo dikenal sangat setia, mereka tidak berganti pasangan seumur hidupnya..
Nah untuk melihat burung ini ada syaratnya. Kamu butuh pemandu yang paham perilaku burung ini. Saat pengamatan, pakaian nggak boleh menyolok, nggak boleh berisik, nggak boleh merokok, atau menggunakan parfum. Burung ini sangat peka loh. Jika dilanggar, kamu bisa nangis bombay karena acara melihat Maleo gagal total.
Oh ya, burung ini memang menyaratkan habitat hidup di hutan primer, bukan di hutan pinggiran atau ladang/kebun masyarakat. Itu juga harus ada geotermal/panas bumi atau pasir pantai. Namun ingat, tidak semua panas bumi di hutan disukai Maleo. Nah loh?
Untuk melihat Maleo di Gorontalo, sebenarnya akan dapat bonus lainnya yakni pemandangan hutan di kawasan Wallacea yang keren. Tempat ini menyuguhkan lanskap yang ciamik. Kamu juga juga melihat aneka satwa lainnya selama dalam hutan. Tidak lupa, budaya masyarakat Gorontalo di pedesaan yang ramah, suka membantu dan terbuka menerima kehadiran tamu pasti membuat kamu terpukau.
Tunggu apalagi, ayo ke Gorontalo!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News