Menggapai Puncak Mahameru, Siapa Kakek di Luar Tenda Kami?

Menggapai Puncak Mahameru, Siapa Kakek di Luar Tenda Kami? - GenPI.co
Sunrise di Puncak Mahameru (Foto: GenPI.co)

Terlebih lagi saat akan memejamkan mata sekitar pukul 21.30 WIB. 

Terdengar dengan jelas lantunan musik gamelan yang kami perkirakan berada di bawah tenda sisi kanan yaitu di dalam jurang.

"Biarin aja, anggap aja pengantar musik biar cepat tidur. Jangan lupa berdoa, paling telat kita jam 02.00 udah bangun ya teman-teman," kata saya dengan badan sedikit meriang karena ketakutan.

Karena energi yang terkuras saat melakukan perjalanan dari Ranu Kumbolo,  kami bertiga cepat ingin tidur dalam senyapnya malam itu.

Namun, sebelum terlelap tidur, kami bertiga sempat mendengar seseorang bicara di depan tenda kami.

"Ampun tidak macem-macem nggih leee (jangan melakukan yang aneh-aneh ya nak)," ujar suara misterius khas seorang kakek.

"Nggih mbah, ngapunten kulo bade sare riyen nggih mbah (Iya mbah, permisi kami mau istrihat ya mbah)," Ujar Bagas menyahuti suara misterius di luar tenda saat itu.

Akhirnya kami pun terlelap hingga alarm berbunyi tepat pukul 02.00 WIB. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya