Kemenpar Dorong Pengelolan Homestay Berstandart ASEAN

Kemenpar Dorong Pengelolan Homestay Berstandart ASEAN - GenPI.co

Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai satu dari 10 destinasi prioritas memiliki potensi pariwisata yang besar. Dari sisi amenitas, Pengembangan homestay berstandart Asean terus dikebut. Goalnya Danau yang dijuluki “Monaco of Asia” itu menjadi destinasi unggulan wisatawan datang ke Indonesia.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), memberikan pelatihan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat Bidang Pariwisata di Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba, bagi 50 pengelola Homestay yang digelar di Nabasa Hotel, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Rabu (17/10).

Dalam pelatihan tersebut Kemenpar langsung mendatangkan pakar pariwisata dari Jakarta, Dra. Titien Soekarya ,M.Si seorang Pemerhati Pariwisata. Dalam materi yang disampaikan, kata Titien, banyak aspek yang mengedepankan sapta pesona pariwisata Indonesia. “Yang jelas homestay yang baik memperhatikan aspek-aspek pengelolaan homestay seperti aspek produk, aspek pelayanan dan aspek pengelolaan itu sendiri,” katanya.

Titien menyebutkan, mengacu pada standar ASEAN, ada beberapa kriteria utama, yaitu bagaimana kepemilikan dan kepengurusannya oleh masyarakat, kontribusinya terhadap kesejahteraan sosial, kontribusinya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan.

“Dan yang terpenting bisa mendorong terjadinya partisipasi interaktif antara masyarakat lokal dengan wisatawan. Yang tidak kalah pentingnya bagaimana kualitas kulinernya,” ujarnya.

Keterlibatan masyarakat, lanjut Titien menjadi salah satu faktor pendukung kemajuan pariwisata daerah, caranya mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun destinasi pariwisata yang berdaya saing serta menciptakan kondisi kondusif bagi wisatawan.

“Karena faktor sumberdaya manusia penting, untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha di destinasi wisata, khususnya bagaimana mengelola homestay (tempat tinggal bagi wisatawan) yang ada dalam lingkungan masyarakat di Tobasa ini,” ujarnya.

Aspek produk misalkan terkait fasilitas kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang makan, dan ruang tamu serta sarana fasilitas pendukung lainnya. Termasuk soal listrik, pasokan air, sarana komunikasi, dan pengelolaan limbah. Sedangkan pada aspek pelayanan bagaimana penerimaan tamu, penataan kamar dan ruangan, pelayanan makanan dan minuman, serta layanan tuan rumah. Kemudian aspek pengelolaan meliputi rumah tinggal, fisik bangunan dan SDM itu sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya