Sinergisitas BPODT dan Diaspora untuk Wisata Danau Toba

Sinergisitas BPODT dan Diaspora untuk Wisata Danau Toba - GenPI.co
Sarasehan Sinergisitas Diaspora Batak di Hotel Inna Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, 7-9 Des 2018.

Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata dalam mengembangkan Kawasan destinasi prioritas Danau Toba. Salah satunya dengan menggelar Sarasehan Sinergisitas Diaspora Batak di Hotel Inna Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, 7-9 Des 2018. Acara yang diadakan Badan Pengelola Otoritas Danau Toba (BPODT) bekerjasama dengan Kemenpar ini untuk mendukung Pengembangan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Internasional.

Ada 76 diaspora Batak dari seluruh Indonesia dan manca negara yang siap membawa Danau Toba go internasional. Dir Kerjasama Eksternal ASEAN Kemenlu Benny Y.P Siahaan menyampaikan mereka orang Batak yang merantau ke luar negeri dan sukses atau biasa disebut diaspora harus mau mengenalkan wisata Danau Toba di tempat mereka di luar negeri.

"Diaspora menjadi komunitas yang efektif untuk mengembangkan wisata Danau Toba ke luar negeri. Mereka berada di 5 benua yang jadi potensi pasar Danau Toba, seperti ada yang dari Italia, Prancis, Jerman dan banyak lagi," kata Benny, Sabtu (8/12).

Sementara Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Basar Simanjuntak menyampaikan pihaknya membangun Danau Toba tetap ada konsep penthahelix ABCGM (Akademisi, Bisnis, Comunity, Goverment dan Media).

"Hari ini kita melihat suatu energi, suatu potensi dari diaspora Batak dan sejarah mencatat sudah banyak orang Batak sukses di perantauan. Ketika presiden Jokowi memutuskan ini menjadi destinasi kelas dunia, nah kita ingin memanfaatkan semua energi dan potensi, termasuk semua jaringan. Ada gereja, ada marga, ada alumni, dan diaspora ini," ujar Basar.

Ditambahkan Basar, sangat penting dan strategis peran jaringan ini, termasuk jaringan diaspora. "Sekarang ini kita coba memanfaatkan teknologi untuk menciptakan real jaringan pemasaran, mendatangkan wisatawan kesini, mencitrakan danau toba, jaringan investasi , kemudian dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan banyak kegiatan di sini," tutur Basar.

Salah satu nara sumber Pendeta HKBP Balikpapan Daniel Harahap mengajak para diaspora dan juga kawan-kawan di tanah Batak, untuk menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada yang sesuai dengan kemajuan jaman dan yang sesuai juga dengan warisan leluhur Batak. "Saya menemukan dalam pergumulan selama puluhan tahun menjadi pendeta ada 5 nilai yang singkron dengan kebatakan, kekristenan, dan juga modernitas," kata Daniel.

Yang pertama menurut Daniel adalah Transparansi. Jadi kultur Batak itu sangat menjunjung transparansi, atau keterbukaan karena itu yang pertama kita junjung transparansi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Jaga Hati - JPNN.com

Jaga Hati

PESAN saya pada istri Harry Bayu hanya satu: Anda harus bisa kejam. Termasuk pada diri sendiri. Juga pada keluarga.