Fix! Aku cemburu. Aku ternyata menyukainya. Tak butuh waktu lama, Gabriel pun tak sanggup menahan kuasa ingin memilikiku sebagai kekasihnya.
Saat itu tahun 2013, aku jadian dengan Gabriel. Kami selalu melakukan hal apa pun berdua, kami selalu bercanda, berbagi cerita. Bahkan aku sering mengantarnya ke gereja, walau hingga depan pintu saja. Gabriel juga sering menungguku salat.
Lama kelamaan, setelah hubungan ini terus berjalan. Ada yang tidak beres dengan hubungan yang sudah terjalin lima tahun.
Awalnya itu memang indah, karena kami masih menjadi mahasiswa. Setelah kami sudah masuk ke jenjang pekerjaan, permasalahan selalu saja menghantui kami.
Tembok itu begitu tinggi dan tebal, itulah permasalahannya. Masa depan dan keluarga di tanganku, enggak mungkin aku meneruskan hubungan ini. Kasihan keluargaku yang punya banyak sekali harapan dari diriku.
Namun, aku rasanya tidak bisa hidup tanpanya. Aku sudah terbiasa bersama Gabriel. Akan tetapi, hubungan ini tidak bisa dilanjutkan, karena beda keyakinan.
Gabriel sebenarnya mau melakukan segalanya, demi aku. Aku nggak tahu, apakah harus senang, sedih atau apa!
Namun, dengan perkataan Gabriel yang ingin mengikut aku, justru membuat aku sangat kecewa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News