Gelar Workshop, Kemenpar Paparkan Prestasi Sektor Pariwisata

Gelar Workshop, Kemenpar Paparkan Prestasi Sektor Pariwisata - GenPI.co
Workshop Pengembangan Kapasitas Promosi dan Pemasaran Pariwisata Bagi Diplomat RI di Golden Palace Hotel Lombok, Jumat (4/12).

Kemenpar menggelar Workshop Pengembangan Kapasitas Promosi dan Pemasaran Pariwisata Bagi Diplomat RI. Lokasinya di Golden Palace Hotel Lombok, Jumat (4/12). Potensi wisata dibedah oleh Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar I Gde Pitana.

Sebanyak 41 diplomat dari seluruh benua yang hadir dalam acara tersebut. Sesdep Pengembangan Pemasaran I Edy Wardoyo juga sama. Hadir pula  Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Vita Datau Mesakh serta PIC Program Nomadic Tourism, Waizly Darwin. Juga Tim Ahli Co Branding Rizanto Binol dan Plt Kabid Hubungan Luar Negeri Kemenpar Ikasari Kusuma Wardhani.

“Pariwisata adalah penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah, murah dan cepat. Dan buih keuntungannya bisa menetes sampai lapisan terbawah,” tutur Pitana dalam pemaparannya.

Dari data The World Travel & Tourism Council (WTTC), pertumbuhan pariwisata Indonesia masuk 9 besar dunia. Sementara di level Asia, Indonesia menempati urutan ketiga.

Dari periode Januari-Desember 2017 saja, angkanya sukses menembus 22%. Angka pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan turisme dunia yang hanya menorehkan 6,4%. Prosentasenya juga lebih tinggi dari pertumbuhan ASEAN sebesar 7%.

"Kita hanya kalah dari Vietnam yang tumbuh lebih di angka 29% karena melakukan banyak deregulasi. Malaysia hanya tumbuh 4%. Begitu pula dengan Thailand," papar Pitana.

Pertumbuhan ini langsung berimbas ke perolehan devisa. Kini, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa nasional nomor dua terbesar setelah industri kelapa sawit (CPO). Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak tahun 2015 dari US$12,2 miliar, pada 2016 menjadi US$13,6 miliar dan pada tahun 2017 naik lagi menjadi US$15 miliar. Diharapkan pada tahun ini sektor pariwisata meraup devisa hingga US$17 miliar. Sedangkan, proyeksi tahun 2019 sebesar US$20 miliar.

Indeks daya saing Pariwisata Indonesia juga naik fantastis. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, melompat ke posisi 50 besar di 2015, dan saat ini 2017 menembus papan 42 besar dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya