GenPI.co 
GenPI.co - Sebuah buku karangan Raditya Dika yang berjudul ‘Koala Kumal’ merupakan sebuah buku yang berkisah tentang suatu kehidupan yang ditempa menuju kedewasaan.
Di antara sejumlah karyanya, buku ini mengandung sebuah makna yang mendalam tentang arti sebuah kehidupan. Terutama apa yang tengah dialaminya.
Buku ini merupakan karya ke-7 dengan genre komedi, setelah 3 tahun lamanya dia berhenti menulis buku.
Novel Koala Kumal bercerita tentang deretan kisah patah hati dari seorang Dika. Yaitu saat masih masih besekolah di SD, SMA, mahasiswa, bahkan yang masih hangat-hangatnya yaitu kejadian setahun lalu.
BACA JUGA: Novel Kompromi, Romantisme Soesilo Toer dan Dunianya
Pada bab 1, menceritakan tentang persahabatan antara Dika, Bahri dan Dodo yang bermain petasan jangwe kemudian berakhir pada layangan
“Layangan hijau yang putih itu melayang lemah tanpa arah, seperti abege yang gagal move on,” salah satu kutipan percakapan di buku tersebut.
Seperti biasa Dika secara blak-blakan menulis apa yang ada di pikiran dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Benar-benar membuat pembaca tertawa saat membacanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
