Menilik Ruang Difabel dengan akses Buku Braille di Perpusnas

Menilik Ruang Difabel dengan akses Buku Braille di Perpusnas - GenPI.co
Ruang disabilitas perpusnas ( foto : perpusnas.go.id)

BACA JUGA : Kedai Kopi Ini Punya Barista Penyandang Disabilitas

"Sempat waktu itu mereka ke sini datang, senang sekali membaca lewat audio book sampai berganti buku beberapa kali. Bahkan ada yang bertahan di sini sampai sore," ujar Arum.

Dilansir dari Antara, aktivis Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Furqon Hidayat, mengatakan walaupun kehadiran teknologi sudah sangat membantu, tetapi akses literasi masih menjadi salah satu tantangan besar bagi penyandang disabilitas. Khususnya tuna netra yang ingin menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

BACA JUGA : 3 Cara Bantu Kembalikan Rasa Percaya Diri Penyandang Disabilitas

"Bahan bacaan bisa didapat cuma-cuma secara daring, kadang formatnya tidak memungkinkan untuk dibaca menggunakan aplikasi pembaca semacam Screen Reader," ucap Furqon.

Meski begitu, Furqon menegaskan, tantangan dan kendala itu tidak menyurutkan para penyandang tuna netra yang ingin menambah pengetahuan untuk mendapatkan bacaan.(*)

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya