Ini Strategi Pemulihan Kemenpar Pascatsunami Selat Sunda

Ini Strategi Pemulihan Kemenpar Pascatsunami Selat Sunda - GenPI.co
Menpar Arief yahya di tengah-tengah korban terdampak tsunami Selat Sunda, Kamis (27/12).

Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (27/12), mengunjungi lima daerah terdampak tsunami Selat Sunda. Lima daerah itu adalah Anyer, Carita, Labuan, Tanjung Lesung, dan Menes. Menteri Arief mengatakan Kemenpar memiliki tiga strategi untuk memulihkan  destinasi pariwisata yang terkena tsunami. 

Ketiga strategi itu adalah pemulihan dari sisi SDM atau Kelembagaan, lalu pemulihan destinasi dan yang terakhir adalah pemasaran.

“Strategi pemulihan ini dilakukan saat masa tanggap darurat selama 14 hari selesai. Yang pertama kita pulihkan adalah  SDM dan kelembagaannya. Melalui kegiatan  trauma healing  untuk masyarakat yang berdomisili dan berusaha  di destinasi wisata, termasuk para pekerja di sektor  industri pariwisata, seperti pegawai-pegawai hotel, komunitas dan Industri pariwisata itu sendiri,” ujar Menpar Arief Yahya di Posko Labuan, Pandeglang, Kamis (27/12).

Kemenpar juga akan meminta kepada pihak terkait, untuk memberi relaksasi di bidang keuangan, termasuk cicilan ke Bank. Karena industri pariwisata diyakini akan kesulitan dalam membayar cicilan, atau tagihan listrik dan air. “Itu juga yang kami lakukan di Bali dan Lombok beberapa waktu lalu,” kata Menpar Arief. 

Yang kedua, pemulihan pemasaran. Tujuaannya adalah menumbuhkan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk berwisata ke pesisir Selat Sunda. Terutama ke Pandeglang dan Serang.

“Yang pertama kita lakukan adalah membuat event-event pemerintah di sini. Saya sebagai Menteri Pariwisata mengundang seluruh Kementerian dan Lembaga, untuk mengadakan event-event di sini. Dan Kemenpar yang akan memulai pertama kali pada awal Januari mendatang, untuk menggelar rapat koordinasi pemulihan pasca Tsunami, lokasinya di salah satu hotel tidak terdampak di kawasan  Anyer,” ujar Menpar.

Menteri Arief berharap masa pemulihan akan berlangsung tiga bulan. Sesudah itu, kondisi bisa kembali normal. Mengapa tiga bulan? Karena bila melebihi tiga bulan, pelaku industri sudah tidak kuat. Ini juga yang terjadi di Bali dan Lombok pasca bencana.

“Recovery juga harus dilakukan secepat mungkin. Untuk Anyer dan sekitar saya prediski satu bulan sudah mulai pulih. Pemerintah lah yang harus memulai. Karena bila pemerintah sudah masuk, kepercayaan masyarakat sudah tentu ikut,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya