Mengenal Barapen, Tradisi Memasak ‘Bakar Batu’ Dari Papua

Mengenal Barapen, Tradisi Memasak ‘Bakar Batu’ Dari Papua - GenPI.co
Barapen atau metode memasak bakar batu tradisi adat masyarakat Papua. (ist)

Dikenal sebagai bumi cendrawasih, Papua menyimpan beragam tradisi adat yang masih dilakukan secara turun temurun hingga sekarang. Salah satunya adalah Barapen atau metode memasak bakar batu. Cara ini masih dilestarikan oleh kebanyakan orang Papua di daerah pegunungan.

Bahan yang ingin dimasak sangatlah beragam mulai dari umbi- umbian, jagung, sayur dan daging. Dibutuhkan kesabaran yang ekstra dalam melakukan tradisi ‘Bakar Batu’ ini pasalnya memerlukan proses cukup lama, hingga berjam-jam. Lalu seperti tata cara Barapen ini?

Pertama batu yang dikumpulkan dibakar dengan bantuan kayu dan biasanya sampai berwarna merah membara. Sambil menunggu batu dibakar, disiapkan lubang yang cukup dalam dengan cara digali sebagai wadah dalam proses pembakaran.

Baca juga: Nikmatnya Roti Abon Khas Papua

Selanjutnya, batu dimasukkan ke dalam lubang yang dialaskan daun pisang dan alang- alang. Kemudian dialaskan lagi dengan dedaunan dan dimasukkan daging (biasanya daging babi, namun dapat diganti dengan daging ayam maupun sapi). Sesudah itu diletakkan dedaunan untuk menutup dan diletakkan lagi bebatuan panas tersebut.

Lapisan selanjutnya, tetap dengan dedaunan sebagai alas yang kemudian diletakkan ubi, singkong, jagung dan sayur (biasanya daun singkong). Kemudian ditutup lagi dengan dedaunan dan ditindih dengan bebatuan panas. 

Untuk menutup bebatuan dan bahan masakan yang sudah dimasukkan, diletakkan lagi dedaunan baik daun pisang, alang- alang maupun daun lainnya yang cukup lebar untuk menutupi dan kemudian ditindih lagi dengan kayu agar panas dari bebatuan tetap terjaga.

Proses pembakaran memakan waktu antara 3-4 jam, setelah itu barulah dibuka sesuai dengan urutan lapisan tersebut dan dipindahkan ke wadah baru berupa dedaunan bersih yang disusun. Bahan makanan tersebut telah matang dan siap untuk dihidangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya