Penumpang Bandara Sisingamangaraja XII Naik 51 Persen

Penumpang Bandara Sisingamangaraja XII Naik 51 Persen - GenPI.co
Bandara Sisingamangaraja XII yang dhaulu bernama Bandara Silangit.

Pariwisata Danau Toba semakin bergairah. Ini terlihat dengan meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII. Sepanjang tahun 2018, jumlah penumpang di Bandara yang dulu bernama Bandara Internasional Silangit itu meningkat 51%.  

PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jumlah pergerakan penumpang datang dari bandara yang menjadi pintu gerbang pariwisata Danau Toba ini mencapai 425.463 penumpang di tahun 2018. Sementara tahun 2017 lalu, tercatat hanya 281.354 penumpang.

"Peningkatan ini terjadi karena lokasi Bandar Udara Internasional Silangit yang sangat strategis dan sudah mulai dikenal masyarakat. Selain itu adanya dukungan beberapa moda transportasi darat rutin dari Bandara ke beberapa tujuan di wilayah sekitarnya, seperti Parapat, Pangururan & Hutaginjang," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII Mohamad Hendra Irawan, Senin (7/1).

Berbanding lurus dengan hal tersebut, pergerakan pesawat pun terkoreksi positif. Pada tahun 2017 bandara ini membukukan 3787 pergerakan pesawat. Sementara di tahun 2018, naik menjadi 4878 pergerakan pesawat. Bukan itu saja, berbagai maskapai penerbangan pun berlomba untuk masuk. Dari mulai Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Sriwijaya Air, Wings Air, Air Asia Malaysia, Malindo Air serta Susi Air.

"Pertumbuhan pergerakan pesawat hingga 22% jelas efek dari peningkatan penumpang. Ini membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Jumlah maskapai juga semakin banyak. Bahkan ada tambahan Air Asia Malaysia yang mulai beroperasi mulai bulan Oktober 2018 dengan penerbangan Internasional rute Kuala Lumpur-Silangit-Kuala Lumpur,” ungkapnya.

Pertumbuhan penumpang di Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII memang tergolong fantastis. Pertumbuhannya sendiri melonjak hampir 1.672 persen dalam waktu 8 tahun. Dari 24.005 penumpang pada 2010 menjadi 425.463 penumpang sampai akhir tahun 2018 ini. Hal ini membuktikan keberhasilan bandara ini sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo dari bandara perintis menjadi bandara komersial tahun 2016.

"Khusus periode Natal dan Tahun Baru kemarin, terjadi kondisi yang unik. Dimana pertumbuhan jumlah penerbangan berkurang sebesar 11,3 % sementara jumlah penumpang tetap meningkat sebesar 19,26 %. Hal ini disebabkan adanya perubahan trend penggunaan pesawat yang dilakukan airlines. Dari tipe B-737 seri 300/500 menjadi tipe A-320 yang memiliki kapasitas tempat duduk lebih banyak," terangnya.

Branding bandara internasional yang melekat di bandara ini pun berdampak positif. Berbagai peningkatan infrasturktur membuat bandara ini pun tumbuh pesat. Kini Apron bandara ini memiliki 5 Parking Stand (PS) dari sebelumnya hanya 3 PS. Selain itu ada juga peningkatan  Pavement Clasification Number (PCN) Runway dari 40 ke 56. Bahkan rencananya bandara ini akan memperpanjang runway menjadi 3000 meter sehingga kedepannya akan dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya