Menpar Puji Gerak Cepat Gubernur Lampung Pulihkan Pariwisata

Menpar Puji Gerak Cepat Gubernur Lampung Pulihkan Pariwisata - GenPI.co

SERANG – Reaksi cepat  Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam memulihkan pariwisata dipuji Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pariwisata Lampung ikut terdampak dalam bencana tsunami Selat Sunda, 22 Desember lalu.

Kesigapan itu menjadi alasan Gubernur Ridho diundang oleh Kemenpar dalam Rakor Pemulihan Sektor Pariwisata Pasca Tsunami Selat Sunda, di Marbella Convention Hotel Anyer, Serang, Banten, Jum’at, (11/1).

“Kami menggunakan strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling). Di antaranya melakukan Branding #ExcitingBanten #TheTreasureOfSUmatra, Advertising di seluruh platform media serta merchandise. Tidak semua area Banten dan Lampung terdampak. Selling di event pariwisata, famtrip, dan roadshow penjualan pariwisata, dan hal itu sudah lebih dahulu dilakukan oleh Gubernur Lampung,” ujar Menteri Arief Yahya di sela acara Rakor.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, di antara rencana aksi pemulihan akibat tsunami Selat Sunda itu, perlu ada relaksasi bagi industri pariwisata. Kemenpar telah mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuanangan (OJK) dan pihak terkait untuk memberi relaksasi di bidang keuangan termasuk cicilan ke bank.

Dalam masa recovery, Kemenpar menyiapkan 23 kegiatan yang berlangsung di dalam negeri dan mancanegara (20 kegiatan di Tanah Air dan 3 kegiatan di Malaysia) untuk berpromosi.

“Kita menyiapkan sejumlah aksi dalam mendukung strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak tsunami Selat Sunda. Semuanya terbagi dalam 23 kegiatan,” ujar Menpar Arief Yahya.

Pada pemulihan destinasi yang tidak terdampak di Banten dan Lampung Selatan, diupayakan dilakukan penumbuhan kepercayaan wisatawan. Baik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berkunjung ke pesisir Pantai Selat Sunda.

Sedangkan Gubernur Ridho menjelaskan, musibah Tsunami Selat Sunda selain menelan korban jiwa, harta benda juga berdampak pada sejumlah destinasi wisata Lampung. Kejadian itu membuat para wisatawan khawatir. Hal inilah yang memicu menurunnya animo pengunjung datang ke Lampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya