Tugu Parasamya,Simbol Keberhasilan Pembangunan Pemprov Jatim

Tugu Parasamya,Simbol Keberhasilan Pembangunan Pemprov Jatim - GenPI.co
Dr.H. Soekarno, Gubernur Jawa Timur pada acara peresmian Tugu di Surabaya, (28/12)

Prestasi Jawa Timur dibidang pembangunan tak terlepas dari kerja keras Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan peran serta segenap masyarakat. Merayakan keberhasilan ini, pada akhir tahun lalu Pemprov Jatim meresmikan Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha di depan Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (28/12).                  

Seperti dilansir akun Instagram Jatim Pemprov, peresmian tugu tersebut menandakan keberhasilan Pemprov Jatim dalam mensejahterakan rakyat. Bentuk tugu menampilkan berbagai macam patung penari Remo, Reog, dan Gandrun Banyuwangi. Tugu yang didesain oleh seniman kondang Tanah Air, Nyoman Nuarta, dalam waktu dua setengah bulan ini memiliki tinggi sekitar 5 meter dan panjang 10 meter. Bahan bakunya terbuat dari tembaga, kuningan dan stainless steel.                      

“Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha merupakan simbol terkait sejumlah keberhasilan Pemprov Jawa Timur pada 178 aspek pembangunan. Antara lain, terkait penurunan tingkat kemiskinan hingga semua jenis manajemen pemerintahan,” ucap Dr.H. Soekarno, Gubernur Jawa Timur pada acara peresmian Tugu di Surabaya, (28/12).          

Pembangunan Tugu ini merupakan simbol pencapaian Jawa Timur yang telah berhasil meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha sebanyak tiga kali, atau yang terbanyak dalam sejarah diantara provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

“Penghargaan tertinggi dimana Pemprov Jatim dinilai sebagai pemerintah daerah yang melakukan pembangunan secara holistik dan integralistik,” lanjut Soekarno.

Baca Juga : Jawa Timur Pilihan Tepat Untuk Mengisi Lebaran

Penghargaan ini pertama kali diterima oleh Gubernur Jatim, Panji Muhammad Noer, dari Presiden Soeharto. Pasca orde baru, penghargaan ini diraih kembali secara berurutan, yakni pada tahun 2010-2011-2012 dan tahun 2013-2014-2015.

Selain itu Tugu ini juga sebagai penanda titik nol kilometer. Jika sebelumnya titik nol kilometer Surabaya hanya ditandai dengan simbol tugu kecil, kini penanda itu lebih megah. Ketika malam hari, tugu akan disorot lampu yang membuatnya makin indah. Sehingga bisa menjadi tempat wisata yang kekinian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya