Melihat Kehidupan Suku Bajau dalam Film 'The Call From the Sea'

Melihat Kehidupan Suku Bajau dalam Film 'The Call From the Sea' - GenPI.co
Sutradara "The Call From the Sea," Taylor McNulty, dan anak suku Bajau di Sampela. (dok)

Suku Bajau (Bajo) merupakan manusia laut yang hidupnya berpindah di sekitar perairan Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Sebagian dari suku tersebut bermukim di kawasan Sampela, Pulau Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Sesuai dengan sebutannya sebagai “manusia laut”, kehidupan Suku Bajo sangat bergantung kepada laut.

Kehidupan dari Suku Bajau yang terbilang unik tersebut dikemas menjadi sebuah film dokumenter berjudul “the Call From the Sea” karya sutradara AS, Taylor McNulty. Selain mengungkap keindahan alam yang ada di Sampela, film berdurasi 15 menit tersebut juga mengisahkan tokoh Andar, Suku Bajau, yang memiliki keresahan akibat menurunnya summer daya laut di Sampela. Kondisi tersebut terjadi akibat pencemaran, pengeboman, dan pengambilan terumbu karang yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.

“Andar bahkan takut dengan generasi ke depannya, anak-anaknya, apa yang akan mereka lakukan jika kondisi laut semakin buruk,” ujar sang sutradara, Taylor McNulty.

Selama produksi film “the Call From the Sea”, Taylor tinggal bersama komunitas Bajau selama satu bulan. Wanita yang tumbuh besar di Florida tersebut memang memiliki kedekatan dan kecintaan terhadap laut. 

“Saya ingin membuat film tentang orang-orang yang hidup berkegantungan dengan laut dan mengetahui perubahan apa yang mereka rasakan yang tengah terjadi di laut, serta kecemasan mereka,” ungkap Taylor McNulty, dilansir dari VOA Indonesia (15/01/2019).

Film yang dirills pada tahun 2016 tersebut berhasil menarik perhatian dunia dan tembus di 50 festival film di 15 negara, termasuk Kanada, Nigeria, Ingris, dan Indonesia.

Melalui film “the Call From the Sea”, Taylor berharap agar orang lebih peduli lagi dengan kelestarian laut dan kehidupan Masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Taylor juga berpesan untuk selalu menjaga kelestarian laut, mendaur ulang, dan tidak menggunakan sedotan plastik.

“Semoga orang lebih sadar dengan suhu bumi yang terus memanas. Hal ini berpengaruh terhadap dunia, terumbu karang, laut, dan ikan-ikan kita,” kata Taylor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya