GenPI.co 
Dirinya menilai, hal tersebut menimbulkan rasa ketakutan bagi kaum perempuan dan anak-anak di Sumba.
"Sudah pasti praktik kawin tangkap di Sumba ini tentu saja menggangu psikologi dari kaum perempuan di daerah itu,” ujar Emilia kepada ANTARA, Senin (22/6)
Politisi PDIP ini mengatakan praktik pemaksaan ini juga akan berdampak pada kehidupannya setelah menikah nanti.
“Tetapi sebenarnya praktik ini juga tidak boleh," katanya.
Ia mengatakan, di zaman dahulu oleh karena hubungan ini kait-mengait membuat praktik ini terkesan legal.
Namun seiring perkembangan jaman, harusnya tidak boleh seperti itu lagi.
“Saat ini segala sesuatu dilindungi oleh undang-undang tentu saja praktik seperti ini tidak perlu lagi dilakukan,” tandasnya.
Hal yang sama juga dikatakan anggota DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla daerah pemilihan Sumba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
