Cinta di Ujung Sajadah, Cerita Getir Pencarian Ibu Kandung

Cinta di Ujung Sajadah, Cerita Getir Pencarian Ibu Kandung - GenPI.co
Cinta di Ujung Sejadah. Foto: Elkahfi

GenPI.co - Novel karangan penulis handal Asma Nadia berkisah tentang seorang gadis bernama Cinta Ayu yang tinggal bersama ayah dan ibu tiri serta dua saudari tirinya. 

Mendapatkan Ibu baru dan saudara baru tak membuat kehidupan Cinta lebih baik, ia hidup bak Cinderella yang mendapatkan perlakuan tak adil dari ibu dan saudari tirinya.

BACA JUGA: Yuk Bunda, Ajari Anak Makan Sayuran Sejak Menyusui

Sang Ayah yang seharusnya menjadi pelindung bagi putri kandungnya pun lebih sering memihak kepada istrinya yang cantik bak model, meskipun ia tahu bahwa anaknya tidak bersalah. Pertengkaran di meja makan acap kali terjadi saban pagi ketika Cinta akan pergi ke sekolah.

Meskipun Mama Alia, begitu Cinta memanggil ibu tirinya, hal ini tidak menular ke ke dua anak perempuannya. Sedangkan Cinta, ia tidak cantik juga tidak bisa dikatakan jelek, tidak kurus juga tidak gemuk, hal ini seringkali membuat Anggun dan Cantik sangat iri dengan Cinta.

Ibu adalah sosok yang tak pernah Cinta kenal, tak tahu bagaimana rupa dan suaranya. Kerinduan tentang ibu menjadikan Cinta terobsesi memotret foto dari teman-temannya, tak terhitung jumlah jepretan dengan objek berbeda tapi dengan satu fokus, perempuan berwajah sendu dan keibuan, hanya saja itu bukan ibu Cinta.

Ayah Cinta selalu menutup-nutupi kebenaran terkait ibu Cinta. Memiliki seorang Ibu Tiri tak melunaskan kerinduannya akan sosok seorang ibu. Kasih sayang yang didapatkan Cinta hanya dari MbokNah, pembantu rumah tangga. 

Berkali-kali Cinta menanyakan ke Mbok Nah, bagaimana rupa sang Ibu, namun Mbok Nah lebih memilih bungkam. Saat usianya menginjak 17 tahun inilah Mbok Nah pembantunya memberikan sepercik pengharapan melalui sebuah foto beserta amplop berumur 7 tahun bertuliskan alamat Ayuningsih, ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya