Menurut pemangku adat Suku Osing, Setyo Herfendy, pemilihan Tari Pitik-Pitikan dan Barong Kemiren sebagai ‘ritual penyambutan’ tentunya bukan tanpa alasan.
Tari Pitik-Pitikan adalah simbol kesejahteraan, sedangkan Barong adalah perwujudan dari singa atau harimau, yang mana dalam hal ini dapat mengusir roh jahat.
“Ayam pintar mencari rezekinya sendiri dengan mencakar-cakar kan kakinya ke tanah. Sedangkan Barong merupakan perwujudan dari singa atau harimau. Untuk mengusir roh jahat,” Setyo.
BACA JUGA: Pangandaran Jadi Contoh Penerapan New Normal di Sektor Pariwisata
Ia mengatakan, tarian tersebut bisa menjadi simbol bahwa kesejahteraan rakyat harus mulai kembali dibangun dan tentunya diiringi dengan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru yang aman dari ancaman ‘pageblug’ covid-19.(*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News