Selain itu, beberapa laporan klinis petugas kesehatan yang terpapar covid-19, dalam kondisi yang tidak dilakukan prosedur menghasilkan aerosol, ditemukan tidak terdapatnya transmisi nosokomial ketika pencegahan droplet dilakukan secara benar.
Pada kondisi di lingkungan di luar fasilitas medis, beberapa kejadian luar biasa berkaitan dengan ruangan tertutup/indoor yang padat.
Dipikirkan kemungkinan terdapatnya transmisi secara aerosol atau airborne, kombinasi dengan transmisi droplet, contohnya pada acara paduan suara, restauran atau kelas fitnes.
Hal ini didasari penelitian dari Miller (2020) yang dilakukan pada anggota paduan suara, 53 dari 61 orang paduan suara tertular diruang tertutup padahal kondisi cuci tangan dilakukan dan jarak fisik diberlakukan.
Selain itu, penelitian Li (2020) di sebuah restoran dilaporkan 10 orang dari 3 keluarga yang berbeda tertular COVID-19.
Oleh karena itu, WHO menyatakan kemungkinan terdapatnya penularan secara airborne pada kondisi ruang tertutup (indoor), ramai dan ventilasi yang kurang baik. Namun, WHO belum menyatakan secara pasti jika covid-19 menular secara airborne.
Dengan terdapatnya risiko penularan secara airborne, terutama pada ruangan tertutup, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengimbau:
BACA JUGA: Raih Prestasi dengan Belajar Daring, Simak 7 Resep Dokter Reisa!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News