Pasar Karetan Rayakan Hari Tari Dunia

Pasar Karetan Rayakan Hari Tari Dunia - GenPI.co
Pasar Karetan (Foto: Jawa Pos)

Pasar Karetan, Kendal, ikut berpartisipasi merayakan Hari Tari Dunia 2018. Pasar digital ini akan menggelar parade seni budaya yang diikuti 100 penari, Minggu (29/4). Deretan penari itu berasal dari wilayah Kendal dan Semarang.

Warna berbeda ditawarkan Pasar Karetan. Unsur tradisional akan jadi menu utama pembukaan pasar hari Minggu (29/4). Perayaan Hari Tari Dunia di Pasar Karetan akan dimulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB. Lokasinya terdapat di Radja Pendapa Camp, Desa Segrumung, Meteseh, Boja, Kendal. Koordinator Pasar Karetan Mei Kristanti mengatakan, Hari Tari Dunia menjadi momentum yang penting bagi semua.

“Pasar Karetan akan merayakan Hari Tari Dunia. Peringatan ini penting karena jadi cara melestarikan tradisi dan budaya lokal. Kami mengajak semua elemen untuk bersama-sama merayakan moment sakral ini,” kata Mei, Kamis (26/4).

Meramaikan perayaan Hari Tari Dunia, ada 4 sanggar tari yang disiapkan. Duo sanggar tari berasal dari Kendal, diantaranya Nyi Pandansari Boja dan Nyi Pandansari Puguh. Dua sanggar tari lainnya, yaitu Rama Shinta (Kota Semarang) juga Sekar MS (Kabupaten Semarang). Mei menambahkan, total ada 100 penari yang akan beraksi. Mereka akan memberikan penampilan prima.

“Kami akan menampilkan 100 penari. Ini jumlah yang sangat besar. Mereka itu berasal dari sanggar tari yang ada di wilayah sekitar Pasar Karetan. Kami memberikan kesempatan pada mereka untuk perform dan unjuk kebolehan,” lanjutnya lagi.

Pada dua pekan terakhir, Pasar Karetan memang kental bernuansa budaya. Pada pembukaan pekan lalu, Pasar Karetan juga memberi slot Nyi Pandansari unjuk skill. Dalam tema Kartinian di Pasar Karetan, Minggu (22/4), sanggar ini menyajikan beragam tarian tradisional. “Kami ingin berpartisipasi di Hari Tari Dunia ini. Lebih special lagi, kali ini parade tari akan dibawakan oleh anak-anak,” terangnya lagi.

Show massal ala Pasar Karetan di ikuti oleh kalangan pelajar. Mereka merupakan siswa Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Membagikan inspirasinya, anak-anak sanggar ini akan unjuk beragam skill. Mulai dari tarian tradisional hingga modern. Mei pun menerangkan, kepedulian besar diperlihatkan kids zaman now terhadap seni budaya.

“Kami gembira melihat kepedulian mereka terhadap budaya tradisional. Anak-anak ini mau belajar dan mendalami budaya khsusnya tari. Mereka akan menari tradisional murni hingga modern. Kami harap, kehadiran sanggar ini memberikan edukasi bagi anak-anak lainnya untuk belajar tari,” terang Mei lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya