GenPI.co 
Tidak ada alasan untuk menutup Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penegasan ini diberikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). JK bahkan memberikan way out agar kegaduhan ini tidak berlarut.
Rencana penutupan Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo, NTT tampaknya harus dianulir. JK melihat, Taman Nasional Komodo tidak seharusnya ditutup. Sebab, Komodo (Varanus Komodoensis) ini tetap membutuhkan makanan untuk bertahan hidup.
“Kalau dilihat, alasan Gubernur Viktor itu untuk memperbanyak atau mengembangbiakan rusa. Tapi, jangan lupa. Dikunjungi atau tidak, tetap saja (Varanus Komodoensis) perlu makan,” ungkap JK.
Akan direnovasi, Taman Nasional Komodo akan ditutup setahun atau disepanjang 2019. Kebijakan ini digulirkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Latar belakangnya adanya upaya peningkatan populasi Varanus Komodoensis. Lebih penting lagi ketersediaan peningkatan pakan alamnya.
Merealsiasikan rencananya, investasi Rp100 Miliar pun disuntikan. Selain infratruktur, anggaran ini juga diarahkan untuk pengembangan ternak. Nantinya hewan ini diarahkan menjadi mangsa alami Varanus Komodoensis. Jenisnya seperti, kerbau, kambing, rusa, hingga babi.
“Itu benar, bahwa (Varanus Komodoensis) ini perlu makan rusa atau kambing. Sebenarnya ini bisa saja dikembangkan di tempat lain dahulu. Lalu, baru dibawa ke situ. Itu bisa saja,” tegas JK.
Mengacu data Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (LHK), NTT memiliki populasi jumlah Varanus Komodoensis hingga 2.762 ekor. Hewan purba ini pun tersebar di 5 pulau. Populasi terbesar ada di Pulau Rinca dengan total 1.410 ekor Varanus Komodoensis. Untuk Pulau Komodo ada 1.226 ekor, lalu Pulau Nusa Kode 70 ekor. Pulau Gili Motang terdapat 54 ekor dan 2 ekor di Pulau Padar.
Populasi Varanus Komodoensis ini masih lebih rendah dari ketersediaan pakan alami. Perbandingannya sekitar 1:1,5. Asumsinya, 1 Varanus Komodoensis mendapat 1,5 pakan alami. Pakan alami bagi Komodo jumlah totalnya sekitar 4.100 ekor herbivora. Rinciannya ada 3.900 ekor rusa dan kerbau yang berjumlah sekitar 200 ekor. Data ini mengacu Balai TN Komodo dan Komodo Survival Programme 2017.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
