Putri Mandalika dan Cacing Nyale

Putri Mandalika dan Cacing Nyale - GenPI.co
Festival Bau Nyale di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (ist)

Bau dalam bahasa Sasak berarti menangkap, sedangkang Nyale artinya cacing laut. Menurut legenda tersebut, di pantai selatan Pulau Lombok terdapat kerajaan Tonjang Beru, kerajaan ini memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Putri Mandalika.

Kecantikannya tersebar ke seluruh kerajaan lain yang tersebar di penjuru Pulau Lombok. Pangeran dari masing-masing kerajaan ini lalu saling bersaing untuk mendapat Putri Mandalika, mereka menggunakan berbagai, termasuk ilmu gaib dan ancaman kekerasan. 

Baca juga: Ini Ragam Acara di Festival Pesona Bau Nyale 2019

Pertikaian antar kerajaan di bumi sasak yang muncul karena persaingan untuk mendapatkan dirinya ternyata membuat sedih si Putri yang berhati lembut, setelah berdoa, Putri Mandalika akhirnya mengumpulkan para pangeran yang bersaing dan para warga dari masing-masing kerajaan di pantai, di depan para pangeran dan warga Putri Mandalika berkata bahwa dia tidak dapat memilih salah satu pangeran dan menetapkan bahwa dirinya ada untuk semua orang.

Putri Mandalika lalu melemparkan dirinya ke dalam laut, membuat kaget semua orang dan saat mereka semua mencari, Putri Mandalika tidak ditemukan. Justru yang temukan ribuan cacing laut dari bawah batu karang, cacing yang mereka beri nama ‘Nyale’. Diduga Nyale ini adalah penjelmaan dari Putri Mandalika yang ingin dirinya menjadi milik semua orang.

Nyale memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, lebih tinggi dari pada protein pada telur ayam dan susu sapi.  Tahun 2019 acara mencari Putri Mandalika akan dilaksanan mulai tanggal 17 sampai tanggal 25 februari, tiba di Bandara Internasional Lombok kamu bisa naik kendaraan ke Pantai Seger yang berjarak 50 km yang ditempuh dalam waktu 1 jam.

Yuk cari Putri Mandalika.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya