GenPI.co - Penyakit COVID-19 tak saja menyerang fisik. Psikis mereka juga ikut tersiksa menurut studi yang dilakukan di rumah sakit San Raffaele di Milan.
Studi tersebut dipublikasi di jurnal ilmiah Brain, Behavior and Immunity pada Senin (3/8).
Gangguan kejiwaan pada eks pasien penyakit pernapasan itu melingkupi stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, insomnia dan depresi.
BACA JUGA: Penasihat Gedung Putih: COVID-19 Tidak Akan Pernah Hilang
Studi tersebut melibatkani 402 pasien yang diawasi usai menjalani pengobatan COVID-19. Separuh dari jumlah itu mengalami setidaknya satu gangguan ini sebanding dengan keparahan inflamasi selama sakit.
Para pasien tersebut terdiri dari 265 pria dan 137 perempuan, kembali diperiksa setelah satu bulan dirawat di rumah sakit.
Profesor Francesco Benedetti, ketua kelompok Unit Penelitian di Psychiatry and Clinical Psychobiology di San Raffaele dalam pernyataannya menyimpulkan bahwa inflamasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut juga dapat bereaksi terhadap tingkat kejiwaan.
Studi tersebut juga mengungkapkan, perempuan paling banyak mengalami kecemasan dan depresi meski keparahan infeksinya lebih rendah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News