GenPI.co 
Bahasan mengenai Tahun Baru China memang tidak pernah ada habisnya. Banyak sekali pernak-pernik imlek yang menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah Yu Sheng, sebuah tradisi makan bersama keluarga di malam Imlek. Hidangannya itimewa; sepiring besar sayuran, seperti potongan kol, wortel, dan lobak. Lalu ada manisan jeruk dan potongan daging ikan mentah .
Penggunaan ikan pada tradisi Yu Sheng ini bukannya tanpa alasan. Sebab, bunyi dari "yu" berarti ikan dalam bahasa Kanton yang sama dengan bunyi rezeki.
Hidangan tersebut diletakan di atas sebuah meja bundar. Sementara seluruh anggota kelurga mengelilinginya. Sebelu makan, mereka melakukan doa bersama dan mengucapkan "Da ji da li dan Nian nian you yu" yang artinya adalah sebuah harapan akan ketentraman, kebersamaan, dan keberuntungan sepanjang tahun.
Ada kebiasaan unik setelah doa dipanjatkan. Setiap anggota keluarga melempar sayuran di piring tinggi-tinggi dengan sumpit ke atas. Mereka percaya semakin tinggi sayuran yang dilempar maka akan semakin tinggi pula kesempatan harapan yang terkabul. Tumpahan sayuran di meja makan pun diiringi dengan tawa hangat.
Tradisi ini rupanya populer juga di kalangan masyarakat Tionghoa Indonesia. Namun ritual unik Yun Shen ini baru dilakukan sejak lima tahun belakangan. Sebab sejatinya Yun Shang bukanlah budaya asli masyarakat Tionghoa Indonesia. Yu Shang sendiri berasal dari Sigapura.
Tradisi yu sheng ini populer ketika empat koki Singapura berdarah Katon, meracik saus pulm untuk dituang di atas sayuran dan daging. Mereka pun menjadi koki legendaris pada era 1960-an. Gaya para koki itu kemudian diadaptasi oleh banyak restoran dan hotel di Indonesia dan Malaysia.
Sekarang, banyak hotel yang menawarkan paket makan Imlek dengan yu sheng. Hal ini pun menajadi sebuah strategi marketing yang bisa memantik suasana Imlek yang meriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
