Guntur Sakti: Setiap Zaman Ada Orangnya

Guntur Sakti: Setiap Zaman Ada Orangnya - GenPI.co

GS: Googling deh. Dari tahun 2015 Pak Menpar Arief Yahya sudah mempopularkan konsep Indonesia Incorporated, sampai sekarang juga, bersinergi dengan Kemenlu (mengoptimalkan KBRI-KJRI), Kemenhub (optimalkan akses melakui Airlines, Airport, Airnav), KemenPUPR (membangun infrastruktur Pariwisata, menuju ke destinasi wisata), Kemenkes, BNPB, Basarnas, Polri-TNI, untuk disaster management, Pemda Provinsi dan Kabupaten Kota, untuk membangun produk Pariwisata yang bernama destinasi.

Saya kira, kalau urusan Incorporated, Pak Menpar Arief Yahya sudah melakukan juah lebih mendalam, lebih konkret, lebih banyak dan lebih sistematis daripada sebelum-sebelumnya. Bahkan, setiap tahun Pak Menteri datang sendiri ke mereka.

Soal Sustainable Tourism Development? Atau Pariwisata Berkelanjutan?

GS: Soal Pariwisata Berkelanjutan ini, Kemenpar sudah beberapa langkah lebih maju, tidak di awang-awang lagi, dan pasca pertemuan Pak Menpar Arief Yahya dengan Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili di FITUR Madrid, 24 Januari 2019 semakin meyakinkan. Kemenpar punya Tim Percepatan Pariwisata Berkelanjutan, diketuai Ibu Valerina Daniel.

Komitmen Indonesia dalam mengembangkan konsep STD Sustainable Tourism Development, Sustainable Tourism Observatory (STO), dan menuju Sustainable Tourism Certification (STC) sangat serius dan progres. Selama tiga tahun terakhir, Kemenpar cukup getol membangun konsep pengembangan Pariwisata berkelanjutan itu, lalu berkunjung dan memberikan pelatihan.

Sejak 2016, melalui SK Menpar no 14/2016. Lalu membangun 5 model STO, yang menjadi bagian dari UNWTO. Sampai-sampai Indonesia menjadi negara kedua se Asia Pasifik, setelah China yang membangun STO. Ke-5 STO yang masuk dalam network INSTO itu adalah: Pangandaran (bersama ITB Bandung), Sleman Jogjakarta (dengan UGM), Sasaot Lombok (dengan Universitas Mataram), Samosir (dengan Universitas Sumatera Utara), dan Sanur Bali (dengan Universitas Udayana).

Setelah 5 lokasi berjalan, kini dikembangkan 7 titik lagi, yang semua berada di kawasan yang sedang dikembangkan sebagai 10 Bali Baru, atau 10 Destinasi Prioritas. Diantaranya, Tanjung Lesung Banten (dengan Universitas Indonesia), Tanjung Kelayang Belitung (dengan IPB Bogor), Kepulauan Seribu Jakarta (dengan Universitas Pancasila), Bromo Tengger Semeru – BTS (dengan Unair Surabaya), Labuan Bajo Komodo (dengan Universitas Flores), Wakatobi Sultra (dengan Universitas Hasanuddin Makassar) dan Morotai Maluku Utara (dengan Universitas Khairun).

Tahap berikutnya, Pak Menpar Arief Yahya membentuk ISTC – Indonesia Sustainable Tourism Council, untuk menyusun guidelines dan program sertifikasi. Kemenpar menggandeng GSTC, membuat ToT – Training of Trainners, dan mengeluarkan sertifikat Pariwisata berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya