Gaya Busana Berbasis Sarung Ala Jogja

Gaya Busana Berbasis Sarung Ala Jogja - GenPI.co
Malioboro Fashion Show 1000 Sarong.

Ratusan model melenggang di atas karpet merah dengan menggunakan sarung beraneka corak, Minggu(10/2). Jalanan Malioboro, tepatnya di depan benteng Vandeburg hingga ke Titik Nol Kilometer sengaja ditutup dari kendaraan bermotor. Karpet merah dibentang 100 meter sepanjang jalan itu guna menjadi run way para model.

Itu adalah ajang Malioboro Fashion Show 1000 Sarong.  Kegiatan itu  merupakan serangkaian acara dari festival Jogja Heboh yang berlangsung dari 1 sampai 28 Febuari 2019. Acara tersebut menampilkan kain sarong atau sarung yang dimodifikasi menjadi berbagai gaya dan lebih kekinian.

Sekitar kurang lebih 500 model membawakan berbagai model sarung dari sejumlah desainer di Kota Yogyakarta. Harapannya, sarung bisa digunakan pada kegiatan sehari-hari tanpa harus ada upacara adat dan acara resmi lainnya.

“Malioboro Fashion Show 1000 Sarong bertujuan untuk mengangkat kain sarung sebagai identitas bangsa menjadi sebuah tren dan gaya busana baru di masyarakat, "  tutur Ketua panitai Jogja Heboh 2019, Gonang Djuliastono.

Acara ini pun mengenalkan cara berbusana baru dengan tema My New Denim. Ke depan, sarung bisa menggantikan celana berbahan denim atau jeans yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

"Melalui kreativitas para desainer, sarung bukan sebagai bagian dari tren berbusana, melainkan dapat mengangkan ekonomi kreatif di kota Yogyakarta," Ungkap Heroe Poerwadi, Wakil Wali Kota Yogyakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya