Gali Pasar Singapura, Wonderful Indonesia Ikut NATAS Travel Fair 2019

Gali Pasar Singapura, Wonderful Indonesia Ikut NATAS Travel Fair 2019 - GenPI.co
Natas Travel Fair 2019. (Foto: Tripzilla)

Kiki menambahkan, peluang optimalisasi income terbuka dari NATAS Travel Fair 2019.

“Dengan slot pasar yang besar, kami yakin nilai transaksi akan kembali optimal di tahun ini. Selalu ada kejutan dari NATAS Travel Fair,” lanjut Kiki.

Nilai transaksi menggiurkan selalu didulang langsung dari NATAS Travel Fair. Pada pameran 2018, ada nilai transaksi Rp9,2 Miliar yang dibawa pulang. Nilai income ini naik 64% dari event 2017. Sebanyak 18 TA/TO mampu menjual paket wisata 3.118 pax. Jumlah paket wisata terjual ini naik 35% dari tahun sebelumnya. Sebab, paket wiata yang terjual pada 2017 hanya 2.171 pax.

“Aspek komersial dari NATAS Travel Fair ini selalu tinggi. Secara profil, market Singapura sendiri sudah besar. Impact-nya positifnya juga sangat besar terhadap pasar pariwisata Indonesia. Dengan kondisi ini, semua potensi harus didorong agar optimal,” papar Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Selama beberapa tahun terakhir, Singapura adalah pemasok inbound wisatawan terbesar bagi Indonesia. Sepanjang 2018, arus masuk wisatawan Singapura sekitar 1,75 Juta orang. Pertumbuhannya positif 16% dari tahun sebelumnya. Sebab, pada 2017 pergerakan wisatawan Singapura hanya 1,51 Juta orang. Dan, profil ini pun menjadi dasar target jumbo 2,12 juta wisatawan Singapura pada tahun 2019.

“Wisatawan Singapura yang masuk ke Indonesia sejauh ini sangat positif. Angkanya terus bergerak naik. Artinya, berbagai treatment yang diberikan bagi pasar Singapura membuahkan hasil sangat bagus. Target besar memang dipatok tahun ini dan kami optimistis bisa merealisasikannya. Salam satu pintunya dibuka dari NATAS Travel Fair 2019 ini,” tutur Dessy lagi.

Memiliki postur bagus, market wisatawan Singapura makin menarik dengan potensi spendingnya. Rata-rata spending para inbound Singapura sebesar USD157,73 per orang per hari. Jumlah ini adalah yang tertinggi ke-2 di kawasan ASEAN atau nomor 3 di level Asia. Profil spending terbaik dimiliki Brunei Darussalam (USD161,51) lalu diikuti Sri Lanka (USD158,87).

“Wisatawan Singapura selalu menawarkan potensi devisa yang sangat bagus. Dengan jumlah fisik dan kemampuan spending wisatawan Singapura ini, ada devisa optimal yang diterima Indonesia sepanjang 2018. Income ini otomatis dinikmati oleh masyarakat. Dengan target besar 2019, maka potensi devisanya akan bertambah lagi,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area III Regional I Florida Pardosi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya