Artis Davina Minta Eskploitasi Satwa di Kebun Binatang Harus Dihentikan

Artis Davina Minta Eskploitasi Satwa di Kebun Binatang Harus Dihentikan - GenPI.co
Seekor burung di Kebun Binatang Ragunan. (ist)

Berdalih wisata edukasi dan sarana hiburan, konsep wisata kebun binatang nyatanya menjadi catatan hitam para pemerhati satwa dan lingkungan selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Dibalik kebahagiaan para pengunjung melihat aneka satwa, tidak sebanding dengan kondisi binatang tersebut.

Aktris sekaligus ketua umum LSM Garda Satwa Indonesia (GSI), Davina Veronica turut menyesalkan adanya kasus penyiksaan satwa di kebun binatang. GSI menemukan sejumlah satwa di beberapa kebun binatang Indonesia mengalami perlakuan semena-mena, seperti kondisi kandang yang tidak cukup bagi hewan dan kotor, kurangnya akses terhadap makanan dan air, hingga perlakuan petugas yang kurang memperhatikan hak hewan.

“Saya itu agak anti dengan kebun binatang, karena memang bukan habitatnya. Karena banyak kebun bintang di Indonesia yang mengatas namakan edukasi padahal mereka di eksploitasi. Its all about the money, makanan tak diperhatikan, kandang tak dibersihkan, dll,” ungkapnya saat berbincang dengan GenPI.co usai mengisi acara di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (14/2).

Baca juga: Model Cantik Davina Ajak Masyarakat Selamatkan Satwa dari Eskploitasi

Menurut pemain film Badai Pasti Berlalu tersebut, satwa seperti singa, badak dan harimau memiliki daerah jelajah yang sangat jauh, sehingga apabila dikandangin mereka akan mengalami perilaku stres, seperti mondar-mandir disekitar kandang. Menurut Davina perilaku kandang tersebut perlahan akan menyiksa binatang dan pelan-pelan akan memusnakan populasinya.

“Kalo manusia pingin melihat binatang sekarang zaman sudah canggih, bisa ngelihat di internet atau bisa ke taman safari kaya di Afrika. Kita yang dikandangin atau naik mobil, ngelihat mereka di habitatnya. I think that’s the right thing to do’,” tegasnya.

Model 40 tahun tersebut juga menyayangkan belum ada pemimpin di Indonesia yang memiliki prioritas khusus terhadap kasus ini. Sebaliknya apabila ada pemimpin yang sayang dan peduli terhadap keberlangsungan alam dan isinya, maka habitat para satwa di hutan tersebut tidak akan habis.

“Apabila pemimpin kita terus mengatasnamkan pertumbuhan ekonomi tanpa memikirkan regenerasi alam dan isinya, apa yang kita punya sekarang tak akan ada artinya dan akan punah,” ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya