Wah, Film-Film Indonesia Tayang di Bioskop Berlin

Wah, Film-Film Indonesia Tayang di Bioskop Berlin - GenPI.co
Bioskop Babylon, Berlin (Foto: thejakartapost.com)

Rumah Budaya Indonesia akan berkolaborasi dengan bioskop Babylon Berlin. Kegiatannya adalah menyelenggarakan program film bulanan yang disebut Cinema Indonesia. Program ini diinisisasi setelah kesuskesan festival film perdana Indonesia on Screen pada tahun 2018 dan pemutaran dua film Indonesia di festival film Berlinale tahun ini.

"Saya menghubungi pihak bioskop Babylon dan bertemu dengan manajer Timothy Grossman, yang langsung antusias dengan ide itu," kata Birgit Steffan, koordinator di Rumah Budaya Berlin Indonesia, dikutip dari the jakartapost (20/02).

Menurut Steffan, misi  program Cinema Indonesia adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat luar negeri, khususnya di kota Berlin, Jerman.

“Lewat program ini, kami ingin menyampaikan gambaran luas tentang adegan film Indonesia." tambah Steffan.

Steffan menjelaskan bahwa film-film yang akan ditayangkan dalam program Cinema Indonesia adalah film yang berkualitas dan telah menerima penghargaan nasional dan internasional. Rencananya, sebelum pemutaran film, penonton akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai beberapa adegan film dan wawasan seputar lokasi syuting atau cerita dalam film tersebut.

 “Kami tidak hanya ingin menunjukkan film Indonesia, tetapi juga memberikan perkenalan sebelum pemutaran sehingga penonton film secara bertahap akan mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang adegan film Indonesia, " ujar Steffan.

Bioskop Babylon sebelumnya juga menjadi mitra beberapa negara lainnya dalam menampikan karya-karya budaya, seperti Negara India dan Spanyol. Selain itu, The Babylon juga akan menjadi tuan rumah festival film Indonesia selama seminggu di Indonesia on Screen, yang akan diadakan pada bulan April 2019 menatang.

" Babel juga rumah bagi program-program khusus negara lain dengan film-film dari India dan Spanyol dan karenanya selalu menjadi salah satu titik awal bagi penggemar sinema non-Jerman atau non-mainstream. Ini menunjukkan kedekatan kuat Babylon untuk film-film Indonesia," kata Steffan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya