Ini Makna di Balik Tari Kecak yang Mendunia

Ini Makna di Balik Tari Kecak yang Mendunia - GenPI.co
Tari Kecak. (ist)

Tari Kecak merupakan salah warisan budaya Indonesia yang sudah mendunia. Kata Kecak sendiri berasal dari  suara “cak… cak… cak…” yang diucapkan terus menerus oleh para penari sepanjang pertunjukan dan melekat pada tarian ini. Tari Kecak menjadi salah satu magnet daya tarik wisatawan di Bali.

Dilansr dari beberapa sumber, tari Kecak diciptakan dan dipopulerkan oleh Wayan Limbak, seorang seniman asal Bali. Dirinya terinspirasi dari gerakan Tarian Sanghyang yang semula berkembang di Bona, Gianyar. Kecak menjadi tembang atau suara yang mengiringi Tarian Sanghyang. 

Tarian Sanghyang merupakan tarian sakral yang biasanya hanya bisa dipentaskan di dalam pura. Wayan Limbak kemudian mencoba untuk mengganti Tarian Sanghyang dengan mengambil beberapa bagian dari cerita Ramayana agar dapat dikembangkan menjadi sebuah seni pertunjukan untuk umum. Usaha Wayan Limbak untuk mengkreasikan dan mempopulerkan Tari Kecak ini pada akhirnya membuahkan hasil dan berkembang ke seluruh dunia. 

Baca juga: Sudah Hampir Punah Tradisi Unik Ini di Bali

Tari Kecak melibatkan beberapa penari laki-laki yang jumlahnya bisa mencapai puluhan. Mereka akan duduk melingkar mengelilingi api unggun. Para penari laki-laki ini mengenakan kain kotak-kotak yang disebut saput poleng. Gerakan yang mereka lakukan hanya mengangkat kedua tangannya dan dengan irama yang khas. Tarian ini tidak diiringi alat musik yang mengirinya. Sementara iringan musik berasal dari perpaduan suara para penari itu sendiri. 

Pada bagian tengah, ada beberapa penari dengan kostum berbeda, memerankan tokoh-tokoh dalam kisah Ramayana yang dipertunjukkan. Tokoh-tokoh tersebut adalah Rama, Sinta, Hanoman, Laksmana, Rahwana,  Sugriwa, dan Jatayu.

Ada pesan moral yang disampaikan di dalam pertunjukan tari kecak tersebut.  Seperti halnya persoalan kehidupan manusia di dunia. Misalnya belajar untuk mengandalkan kekuatan Tuhan saat mengalami kesulitan, setia kepada pasangan, pengorbanan untuk menyelamatkan orang lain, serta diingatkan untuk menjauhi sifat serakah dan menginginkan milik orang lain. Hal tersebut tersirat dasri sebuah cerita Dewi Shinta dan Rahwana. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya